فَمَنْ يَّعْمَلْ مِنَ الصّٰلِحٰتِ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَا كُفْرَانَ لِسَعْيِهٖۚ وَاِنَّا لَهٗ كٰتِبُوْنَ ٩٤
Manusia dalam mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan Allah sangat tergantung kepada pilihan hidupnya di dunia.;Barang siapa mengerjakan kebajikan;kepada Allah, sesama manusia, dan alam,;dan dia;melakukan kebajikan itu sebagai orang;beriman, atas dasar keimanannya yang mantap,;maka usahanya;sekecil apa pun juga dalam mewujudkan kebajikan itu;tidak akan diingkari, disia-siakan hingga terbuang percuma, tetapi akan tetap tersimpan;;dan sungguh, Kamilah yang mencatat;perbuatan baik itu untuknya. Demikian juga, perbuatan buruk sekecil apa pun tercatat dengan akurat dan akan diperlihatkan kepada tiap-tiap manusia dengan objektif.
Dalam ayat ini Allah menjamin bahwa amal kebajikan yang dilakukan oleh seseorang yang beriman, betapapun kecilnya, namun Allah akan membalasnya dengan kebaikan pula. Amal kebajikan itu tidak akan hilang percuma, dan tidak akan diingkari karena Allah telah menuliskannya untuk orang yang melakukannya. Jaminan Allah untuk memberikan balasan atas setiap kebajikan hamba-Nya terdapat dalam firman-Nya: Dan barang siapa menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh, sedangkan dia beriman, maka mereka itulah orang yang usahanya dibalas dengan baik. (al-Isra`/17: 19) Firman-Nya lagi pada ayat yang lain: Sungguh, mereka yang beriman dan mengerjakan kebajikan, Kami benar-benar tidak akan menyia-nyiakan pahala orang yang mengerjakan perbuatan yang baik itu. (al-Kahf/18: 30)