فَجَعَلَهُمْ جُذٰذًا اِلَّا كَبِيْرًا لَّهُمْ لَعَلَّهُمْ اِلَيْهِ يَرْجِعُوْنَ ٥٨
Sumpah Ibrahim tidak hanya dalam hati, tetapi benar-benar dilaksanakannya.;Maka dia menghancurkan;berhala-berhala itu;berkeping-keping;hingga patung-patung itu tidak berbentuk lagi,;kecuali yang terbesar, induknya,;agar mereka kembali;mempertanyakan argumentasi mereka mempertahankan penyembahan benda-benda mati itu;kepadanya, yakni patung-patung itu.
Dalam ayat ini disebutkan bahwa apa yang menjadi tekad Ibrahim itu untuk memanfaatkan perayaan besar itu untuk menghancurkan patung-patung itu benar-benar dilaksanakannya, sehingga sepeninggal kaumnya, patung-patung itu dirusaknya sehingga hancur berkeping-keping, kecuali sebuah patung yang terbesar. Patung itu tidak dirusaknya, karena ia berharap bila mereka kembali ke sana dan bertanya kepadanya tentang siapa orang yang merusak patung-patung yang lain itu, maka ia akan menyuruh mereka bertanya kepada patung yang terbesar itu, yang tentu saja tidak dapat menjawab pertanyaan mereka.