Al-Quran Surah Shad Ayat 48: Arab, Latin, Terjemah dan Tafsir Bahasa Indonesia | erakini.id

Shad : Ayat 48

وَاذْكُرْ اِسْمٰعِيْلَ وَالْيَسَعَ وَذَا الْكِفْلِۗ وَكُلٌّ مِّنَ الْاَخْيَارِۗ ۝٤٨

وَاذْكُرْ اِسْمٰعِيْلَ وَالْيَسَعَ وَذَا الْكِفْلِۗ وَكُلٌّ مِّنَ الْاَخْيَارِۗ
wadzkur ismâ‘îla walyasa‘a wa dzal-kifl, wa kullum minal-akhyâr
Ingatlah Ismail, Ilyasa, dan Zulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik.
وَاذْكُرْ اِسْمٰعِيْلَ وَالْيَسَعَ وَذَا الْكِفْلِۗ وَكُلٌّ مِّنَ الْاَخْيَارِۗ Ingatlah Ismail, Ilyasa, dan Zulkifli. Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik. QS: Shad:48 Disalin dari Quran Online Erakini | https://quran.erakini.id/

Dan ingatlah, wahai Nabi Muhammad, kisah moyang bangsa Arab, yaitu Nabi Ismail bin Ibrahim; Nabi Ilyasa‘ bin Akhtub dan Nabi Zulkifli putra paman Nabi Ilyasa’—nabi-nabi dari Bani Israil. Semuanya termasuk orang-orang yang paling baik yang dipilih Allah untuk membimbing kaumnya menuju ketaatan kepada Allah dan menjauhi kemusyrikan.

Pada ayat ini, Allah memerintahkan kepada Rasulullah saw agar mengisahkan nabi-nabi yang lain, yaitu Ismail, Ilyasa', dan Zulkifli kepada kaumnya. Mereka ini adalah nabi-nabi yang gigih memperjuangkan tegaknya agama Allah di tengah-tengah kaumnya. Ayat ini memisahkan penyebutan Ismail dengan ayahnya Ibrahim. Hal ini mengisyaratkan adanya perpisahan antara keduanya. Memang Nabi Ismail berpisah dengan ayahnya, setelah beliau ditinggal bersama ibunya, Hajar, di Mekah. thahir bin 'Asyur, seperti yang dikutip Quraish Shihab, memahami bahwa pemisahan itu karena Nabi Ismail kelak akan menjadi kakek moyang dari umat yang besar, yaitu bangsa Arab. Sedang Ishak dan Yakub disatukan dengan Ibrahim karena mereka memang menjadi kakek moyang Bani Israil. Penggabungan Ilyasa' dan Ismail karena adanya persamaan antara keduanya, antara lain mereka sama-sama sebagai manusia pilihan, kedudukan Ilyasa' di kalangan Bani Israil serupa dengan kedudukan Ismail di kalangan keturunan Ibrahim. Kesamaan itu adalah Ilyasa' membantu Nabi Ilyas, sebagaimana Ismail membantu Ibrahim. Menurut asy-Syaukani dalam Tafsir Fath al-Qadir disebutkan bahwa penggabungan penyebutan Zulkifli, Ilyasa', dan Ismail karena mereka mempunyai kesamaan, yaitu orang-orang penyabar. Pada penghujung ayat, Allah menegaskan bahwa mereka ini adalah hamba-hamba Allah yang paling baik, berakhlak tinggi, berbudi luhur, dan membimbing kaumnya agar taat kepada Allah dan menjauhi kemusyrikan.