فَأَشَارَتْ إِلَيْهِۖ قَالُو
Maryam tidak gentar menghadapi cemoohan kaumnya, maka untuk menjawabnya dia menunjuk kepada anak yang sedang digendongnya. Melihat isyaratnya untuk bertanya kepada anak tersebut, mereka berkata, “Bagaimana mungkin kami akan berbicara dengan bayi yang masih dalam ayunan itu?”
Maryam menunjuk kepada putranya supaya berbicara dan menjelaskan tentang keadaannya, karena Maryam sudah bernazar untuk tidak berbicara dengan siapa pun dan sudah merasa yakin bahwa anaknya mengerti isyarat itu. Orang-orang Yahudi bertanya dengan keheranan, "Bagaimana kami akan berbicara dengan seorang bayi yang masih di dalam gendongan?" Mereka menduga bahwa Maryam memperolok-olok mereka.