Al-Quran Surah Asy-Syu'ara' Ayat 46: Arab, Latin, Terjemah dan Tafsir Bahasa Indonesia Lengkap dengan Petunjuk Tajwid | erakini.id

Asy-Syu'ara' : Ayat 46

فَأُلْقِىَ ٱلسَّحَرَةُ سَـٰجِدِينَ ٤٦۝٤٦

فَاُلْقِيَ السَّحَرَةُ سٰجِدِيْنَۙ
fa ulqiyas-saḫaratu sâjidîn
Maka, tersungkurlah para penyihir itu (dalam keadaan) bersujud.
فَاُلْقِيَ السَّحَرَةُ سٰجِدِيْنَۙ Maka, tersungkurlah para penyihir itu (dalam keadaan) bersujud. QS: Asy-Syu'ara':46 Disalin dari Quran Online Erakini | https://quran.erakini.id/

Sehabis menelan “ular-ular” para pesihir, Nabi Musa mengambil tongkatnya kembali. Melihat kejadian yang sangat dramatis ini, para pesihir tertegun, terpana, dan merasa terkalahkan. Mereka yakin bahwa Nabi Musa bukanlah penyihir. Lalu serta merta mereka bersujud. Maka, tanpa menunggu lebih lama lagi menyungkurlah para pesihir itu, bersujud di tanah tanpa ragu-ragu, karena mereka telah menemukan kebenaran.

Setelah semua pesihir Fir'aun melemparkan tali-tali dan tongkat-tongkat mereka, yang dalam bayangan orang banyak seakan-akan menjadi ular, maka tibalah giliran Musa. Ketika Musa menjatuhkan tongkatnya yang menjelma menjadi ular sesungguhnya, tiba-tiba ular itu memakan habis ular-ular palsu yang mereka ada-adakan itu. Dengan demikian jelaslah mana yang benar dan mana yang batil sebagaimana tersebut dalam firman Allah: Maka terbuktilah kebenaran, dan segala yang mereka kerjakan jadi sia-sia. (al-A'raf/7: 118) Dan firman-Nya: Sebenarnya Kami melemparkan yang hak (kebenaran) kepada yang batil (tidak benar) lalu yang hak itu menghancurkannya, maka seketika itu (yang batil) lenyap. (al-Anbiya'/21: 18)