Al-Quran Surah Asy-Syu'ara' Ayat 67: Arab, Latin, Terjemah dan Tafsir Bahasa Indonesia | erakini.id

Asy-Syu'ara' : Ayat 67

اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةًۗ وَمَا كَانَ اَكْثَرُهُمْ مُّؤْمِنِيْنَ ۝٦٧

اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةًۗ وَمَا كَانَ اَكْثَرُهُمْ مُّؤْمِنِيْنَ
inna fî dzâlika la'âyah, wa mâ kâna aktsaruhum mu'minîn
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.
اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةًۗ وَمَا كَانَ اَكْثَرُهُمْ مُّؤْمِنِيْنَ Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman. QS: Asy-Syu'ara':67 Disalin dari Quran Online Erakini | https://quran.erakini.id/

Sungguh, pada yang demikian itu, yaitu binasanya orang yang durhaka dan selamatnya orang yang beriman, terdapat suatu tanda kekuasaan Allah yang demikian besar, tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.

Keberhasilan Musa dan semua pengikutnya sampai ke daratan seberang dengan selamat, dan tenggelamnya Fir'aun bersama seluruh tentaranya di tengah lautan merupakan satu tanda yang nyata atas kekuasaan Allah dan kebenaran Nabi Musa sebagai rasul-Nya. Allah senantiasa memberikan pertolongan dan kemenangan kepada para hamba-Nya yang beriman dengan sungguh-sungguh. Allah juga selalu membinasakan dan menyiksa orang-orang yang mendustakan ayat-ayat-Nya terutama di akhirat kelak. Firman Allah: Allah pasti akan menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sungguh, Allah Mahakuat, Maha Perkasa. (al-hajj/22: 40) Demikianlah balasan (terhadap) musuh-musuh Allah (yaitu) neraka; mereka mendapat tempat tinggal yang kekal di dalamnya sebagai balasan atas keingkaran mereka terhadap ayat-ayat Kami. (Fussilat/41: 28) Manusia yang keras dan hatinya telah membatu seperti Fir'aun dan kaumnya tidak akan mau beriman, meskipun melihat dengan nyata kebenaran sesuatu. Peristiwa ini juga menjadi penghibur bagi Rasulullah karena dengan hal itu, beliau mengetahui bahwa bukan hanya dia yang mengalami cobaan seperti itu, tetapi juga para nabi dan rasul Allah yang terdahulu. Semuanya berakhir dengan kemenangan bagi para nabi dan rasul Allah, dan kekalahan bagi musuh-musuh mereka.