Al-Quran Surah An-Naml Ayat 43: Arab, Latin, Terjemah dan Tafsir Bahasa Indonesia | erakini.id

An-Naml : Ayat 43

وَصَدَّهَا مَا كَانَتْ تَّعْبُدُ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِۗ اِنَّهَا كَانَتْ مِنْ قَوْمٍ كٰفِرِيْنَ ۝٤٣

وَصَدَّهَا مَا كَانَتْ تَّعْبُدُ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِۗ اِنَّهَا كَانَتْ مِنْ قَوْمٍ كٰفِرِيْنَ
wa shaddahâ mâ kânat ta‘budu min dûnillâh, innahâ kânat ming qauming kâfirîn
Kebiasaannya (Balqis) menyembah selain Allah telah mencegahnya (dari tauhid). Sesungguhnya dia dahulu termasuk kaum yang kafir.
وَصَدَّهَا مَا كَانَتْ تَّعْبُدُ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِۗ اِنَّهَا كَانَتْ مِنْ قَوْمٍ كٰفِرِيْنَ Kebiasaannya (Balqis) menyembah selain Allah telah mencegahnya (dari tauhid). Sesungguhnya dia dahulu termasuk kaum yang kafir. QS: An-Naml:43 Disalin dari Quran Online Erakini | https://quran.erakini.id/

Allah lalu menjelaskan akan terhambatnya Ratu Balqis untuk cepat berbalik menyembah kepada Allah. Dan kebiasaannya menyembah selain Allah seperti penyembahannya kepada matahari, mencegahnya untuk melahirkan keislamannya dengan cepat. Sesungguhnya Ratu Balqis dahulu termasuk orang-orang kafir, menutupi dirinya dari kebenaran, sampai datang kepadanya ajakan Nabi Sulaiman, yang disertai dengan kisah-kisah yang menakjubkannya yang menunjukkan kebenaran ajakan Nabi Sulaiman.

Ayat ini menerangkan bahwa Ratu Balqis belum mau menerima Islam sebelumnya karena pemuka-pemuka kaumnya yang kafir menyembah matahari. Dia khawatir kalau-kalau kaumnya akan mengucilkannya. Setelah berhadapan dengan Sulaiman, barulah ia berani menyatakan keislamannya dan berani pula menyatakan isi hatinya.