فَبِاَيِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكَ تَتَمَارٰى ٥٥
Kehancuran umat-umat pengingkar pada masa lalu merupakan peringatan dari Allah untuk generasi sekarang dan mendatang. Merupakan salah satu bentuk nikmat-Nya bagaimana umat pada masa kini dapat mengambil pelajaran dan lebih berhati-hati dalam kehidupannya. Wahai manusia, jika umat-umat itu mendapat hukuman karena keingkaran mereka, maka terhadap nikmat Tuhanmu yang manakah yang masih kamu ragukan sehingga kamu mengingkarinya?
Allah menyatakan dalam bentuk pertanyaan kepada manusia tentang nikmat-Nya yang manakah, yang masih diragukan, dalam ayat berikut ini yang sama maksudnya. Wahai manusia! Apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Mahamulia. (al-Infithar/82: 6) Tetapi manusia adalah memang yang paling banyak membantah. (al-Kahf/18: 54) Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan? (arRahman/55: 16) Pada hakikatnya musibah yang menimpa itu dapat membawa manusia kepada kesadaran bagi mereka yang memperhatikannya. Semua nikmat itu adalah bukti yang nyata atas ke-Esaan Allah.