Al-Quran Surah Al-Qamar Ayat 37: Arab, Latin, Terjemah dan Tafsir Bahasa Indonesia | erakini.id

Al-Qamar : Ayat 37

وَلَقَدْ رَاوَدُوْهُ عَنْ ضَيْفِهٖ فَطَمَسْنَآ اَعْيُنَهُمْ فَذُوْقُوْا عَذَابِيْ وَنُذُرِ ۝٣٧

وَلَقَدْ رَاوَدُوْهُ عَنْ ضَيْفِهٖ فَطَمَسْنَآ اَعْيُنَهُمْ فَذُوْقُوْا عَذَابِيْ وَنُذُرِ
wa laqad râwadûhu ‘an dlaifihî fa thamasnâ a‘yunahum fa dzûqû ‘adzâbî wa nudzur
Sungguh, mereka benar-benar telah membujuknya berkali-kali (agar menyerahkan) tamunya (kepada mereka). Lalu, Kami butakan mata mereka. Maka, rasakanlah azab-Ku dan peringatan-peringatan-Ku!
وَلَقَدْ رَاوَدُوْهُ عَنْ ضَيْفِهٖ فَطَمَسْنَآ اَعْيُنَهُمْ فَذُوْقُوْا عَذَابِيْ وَنُذُرِ Sungguh, mereka benar-benar telah membujuknya berkali-kali (agar menyerahkan) tamunya (kepada mereka). Lalu, Kami butakan mata mereka. Maka, rasakanlah azab-Ku dan peringatan-peringatan-Ku! QS: Al-Qamar:37 Disalin dari Quran Online Erakini | https://quran.erakini.id/

Puncak keingkaran kaum Nabi Lut adalah kebiasaan mereka berhubungan seksual sesama jenis. Suatu hari Nabi Lut kedatangan tamu pria. Mereka pun bergegas ke rumah Nabi Lut. Dan sungguh, mereka telah membujuknya agar menyerahkan tamunya itu kepada mereka untuk diajak berhubungan seksual, lalu Kami butakan mata mereka akibat kedurhakaan ini, maka rasakanlah betapa pedih azab-Ku dan peringatan-Ku!

Kejahatan mereka sampai ke puncaknya ketika yang mereka minta dari Nabi Lut agar menyerahkan kepada mereka, tamu-tamunya. Tamu-tamu itu adalah malaikat-malaikat yang menyamar sebagai pemuda-pemuda ganteng untuk menguji mereka. Mereka mengetahui tamu-tamu itu karena pengkhianatan istri Lut yang menyampaikan kepada mereka berita kedatangannya. Ketika Nabi Lut melihat mereka datang, ia menutup pintu untuk melindungi tamu-tamunya, dan menawarkan kepada mereka "anakanak perempuannya." Namun mereka tidak tertarik pada anak-anak perempuannya itu dan berusaha mendobrak pintu. Akhirnya Nabi Lut membukakan pintu. Begitu mereka masuk, mata mereka menjadi buta tidak dapat melihat tamu-tamu tersebut karena ditampar oleh Jibril dengan sayapnya. Pada akhir ayat ini Allah menyatakan kepada mereka supaya mereka merasakan azab-Nya berupa kebutaan mata mereka, yang sebelumnya kepada mereka telah diberi ancaman.