Al-Quran Surah Al-Mu'minun Ayat 70: Arab, Latin, Terjemah dan Tafsir Bahasa Indonesia | erakini.id

Al-Mu'minun : Ayat 70

اَمْ يَقُوْلُوْنَ بِهٖ جِنَّةٌۗ بَلْ جَاۤءَهُمْ بِالْحَقِّ وَاَكْثَرُهُمْ لِلْحَقِّ كٰرِهُوْنَ ۝٧٠

اَمْ يَقُوْلُوْنَ بِهٖ جِنَّةٌۗ بَلْ جَاۤءَهُمْ بِالْحَقِّ وَاَكْثَرُهُمْ لِلْحَقِّ كٰرِهُوْنَ
am yaqûlûna bihî jinnah, bal jâ'ahum bil-ḫaqqi wa aktsaruhum lil-ḫaqqi kârihûn
Atau, mereka berkata, “Orang itu (Nabi Muhammad) gila.” Padahal, dia telah datang membawa kebenaran kepada mereka, tetapi kebanyakan mereka membenci kebenaran itu.
اَمْ يَقُوْلُوْنَ بِهٖ جِنَّةٌۗ بَلْ جَاۤءَهُمْ بِالْحَقِّ وَاَكْثَرُهُمْ لِلْحَقِّ كٰرِهُوْنَ Atau, mereka berkata, “Orang itu (Nabi Muhammad) gila.” Padahal, dia telah datang membawa kebenaran kepada mereka, tetapi kebanyakan mereka membenci kebenaran itu. QS: Al-Mu'minun:70 Disalin dari Quran Online Erakini | https://quran.erakini.id/

Maka;keberpalingan dan perlakukan para pendurhaka itu kepada ayat-ayat Kami sungguh keterlaluan.;Tidakkah mereka;menggunakan akalnya sehingga dapat;menghayati firman;Kami,;ataukah;mereka mendustakan rasul dengan alasan;telah datang kepada mereka apa yang tidak pernah datang kepada nenek moyang mereka terdahulu,;yaitu risalah kenabian yang tidak dikenal oleh leluhur mereka? Jelas bukan itu alasannya! Risalah Nabi Muhamamd sama dengan risalah nabi-nabi terdahulu (Lihat juga: Surah al-Anbiyà’/21: 25).;Ataukah;mereka ingkar dengan dalih bahwa;mereka tidak mengenal Rasul mereka,;yaitu Nabi Muhammad,;karena itu mereka mengingkarinya?;Ini pun bukanlah alasan yang dapat diterima karena mereka mengenal dengan baik Nabi Muhammad, bahkan mereka mengakui integritasnya dengan menggelarinya “al-Amin”?;Atau;apakah;mereka;menolak dakwah Nabi Muhamamd dengan;berkata, “Orang itu gila!”? Sungguh, tuduhan itu tidak masuk akal karena mereka tahu pasti Nabi Muhammad adalah orang yang paling lurus akalnya. Sebenarnya, pangkal penolakan adalah karena;dia telah datang membawa kebenaran,;yaitu Al-Qur’an,;kepada mereka, tetapi kebanyakan mereka membenci kebenaran;karena bertentangan dengan hawa nafsu dan syahwat mereka.;

Penjelasan selanjutnya mengatakan bahwa mereka menganggap Muhammad saw sebagai orang gila yang tidak menyadari semua ucapannya. Sebetulnya, mereka tahu benar bahwa Muhammad tidak gila, dan mengakui bahwa dia adalah seorang yang paling cerdas di antara mereka, seorang cendekiawan yang bijaksana. Mereka sendiri pernah mengangkatnya sebagai hakim yang memutuskan perkara di antara mereka, ketika berselisih tentang siapa yang akan meletakkan hajar aswad di tempatnya semula setelah bangunan Kabah dirombak dan diperbaiki. Pada ayat ini Allah menegaskan bahwa Muhammad adalah pembawa kebenaran dari Tuhannya, bukan seperti yang mereka tuduhkan. Dia mengajak mereka supaya meninggalkan berbagai sembahan dan berhala serta kembali kepada agama tauhid yang murni, agama nenek moyang mereka Nabi Ibrahim. Dia adalah pembawa agama yang mempunyai syariat dan peraturan untuk kebahagiaan manusia di dunia dan di akhirat. Tetapi kebanyakan mereka benci kepada kebenaran yang dia serukan, karena hati mereka telah tertutup oleh syirik, dosa, dan kedurhakaan. Oleh sebab itu, mereka berpaling dari jalan yang benar, selalu menempuh jalan yang sesat, dan tak dapat lagi memahami kebenaran, bahkan mereka membencinya. Memang ada di antara mereka yang sadar dan insaf, mengakui dalam hatinya bahwa agama yang dibawa Muhammad itu adalah agama yang benar dan baik, tetapi karena takut dicemooh kaumnya yang kafir mereka tidak mau beriman seperti halnya paman Nabi sendiri yaitu Abu Talib. Ia pernah mengatakan, "Kalau tidak karena takut akan dicerca oleh pemimpin-pemimpin kabilah kami, tentulah kami benar-benar telah menjadi pengikutnya dalam segala hal."