اَيَعِدُكُمْ اَنَّكُمْ اِذَا مِتُّمْ وَكُنْتُمْ تُرَابًا وَّعِظَامًا اَنَّكُمْ مُّخْرَجُوْنَۖ ٣٥
Melanjutkan ucapan tersebut, para pemuka kaum ‘Ad yang kafir itu berkata,;“Dan sungguh;demi Tuhan kita,;jika kamu menaati manusia seperti kamu;dalam apa yang ia perintahkan dan ia larang, dan kamu meninggalkan tuhan-tuhan kalian,;niscaya kamu pasti;akan;rugi. Adakah dia menjanjikan kepada kamu bahwa apabila kamu telah mati dan;dikubur, kemudian sebagian;menjadi tanah dan/atau;tulang belulang,;lalu;sesungguhnya kamu akan dikeluarkan;dari kubur kamu untuk menerima balasan?”
Kemudian mereka menambah alasan keingkaran mereka kepada rasul yang diutus Allah, yaitu Nabi Hud dengan mengatakan bagaimana mungkin Nabi Hud menjanjikan kepada pengikutnya bahwa jika manusia sudah mati, dan badannya telah hancur dalam kubur dan hanya tinggal tulang-belulang saja, akan dibangkitkan lagi dalam keadaan utuh dari kuburannya itu untuk dihisab pada hari Kiamat. Mereka tidak mempercayainya karena hanya mengikuti pemikirannya yang dangkal, padahal dalam Surah Yasin Allah telah berfirman: Katakanlah (Muhammad), "Yang akan menghidupkannya ialah (Allah) yang menciptakannya pertama kali. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk. (Yasin/36: 79)