اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ سَخَّرَ لَكُمْ مَّا فِى الْاَرْضِ وَالْفُلْكَ تَجْرِيْ فِى الْبَحْرِ بِاَمْرِهٖۗ وَيُمْسِكُ السَّمَاۤءَ اَنْ تَقَعَ عَلَى الْاَرْضِ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ اِنَّ اللّٰهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ ٦٥
Disamping mengajak Nabi untuk memperhatikan dan memikirkan proses turunnya hujan dari langit, Allah juga mengajak Nabi untuk memperhatikan kekuasaan-Nya yang lain dengan bertanya, "Tidakkah engkau, Muhammad,;memperhatikan;dengan nalar dan kalbu;bahwa Allah menundukkan bagimu, manusia,;apa yang ada di;perut;bumi,;maupun yang di permukaannya, di darat maupun laut, berbagai jenis hewan, tumbuh-tumbuhan, dan berbagai jenis makhluk hidup bagi kepentingan kamu.;Dan;apakah kamu tidak memperhatikan;kapal yang berlayar di lautan, terapung meskipun membawa beban yang berat menempuh jarak ribuan mil;dengan;mematuhi;perintah-Nya, hukum alam ciptaan Allah?;Dan, apakah kamu tidak memperhatikan bahwa;Dia, Allah,;menahan;benda-benda;langit,;matahari, bulan, bintang, dan berbagai planet;agar tidak jatuh ke bumi,;yang akan menghancurkan kehidupan manusia,;kecuali dengan izin-Nya? Sungguh, Allah Maha Penyantun;kepada seluruh makhluk,;Maha Penyayang kepada manusia;yang beriman dengan memasukkan mereka ke dalam surga."
Di antara nikmat yang telah diberikan Allah kepada hamba-Nya ialah Dia menundukkan dan memudahkan bagi manusia untuk memanfaatkan segala yang terkandung di dalam bumi dan segala yang ada di permukaannya, sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan hidup dan kehidupan manusia. Manusia diberi pengetahuan dan kemampuan menanam dan menyuburkan tanaman, menggali barang-barang tambang yang beraneka ragam macamnya. Kemudian Allah menunjukkan cara-cara memanfaatkan semuanya itu. Allah berfirman: Dan Dia menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi untukmu semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya. (al-Jashiyah/45: 13) Manusia telah dianugerahi Allah ilmu yang banyak. Kadang-kadang sebagian mereka menjadi angkuh dan sombong dengan ilmu yang dimilikinya itu, hendaklah manusia ingat bahwa ilmu yang diberikan itu, hanyalah sedikit bila dibandingkan dengan ilmu Allah yang belum diketahui manusia. Ilmu manusia tidak ada artinya sama sekali bila dibandingkan dengan ilmu Allah, sebagaimana firman Allah: Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang roh. Katakanlah, "Roh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit." (al-Isra`/17: 85) Demikianlah Allah menundukkan dan memudahkan penguasaan kapal dan laut kepada manusia. Dimudahkan kapal berlayar ke samudera, membawa manusia dan keperluan manusia ke segenap penjuru dunia. Dengan kapal itu pula manusia mencari rezeki di lautan berupa ikan, mutiara, barang tambang dan khazanah lautan berupa ikan yang tidak terhitung banyaknya. Allah menciptakan alam semesta, yang terdiri atas ruang angkasa dan planet-planetnya yang tidak terhitung banyaknya. Semua terapung dan beredar melalui garis edar yang telah ditentukan Allah. Masing-masing planet itu mempunyai daya tarik, sehingga ia tidak jatuh berantakan, kecuali jika Allah menghendaki-Nya. Firman Allah: Apabila langit terbelah, dan apabila bintang-bintang jatuh berserakan. (al- Infithar/82: 1-2) Semuanya itu tidak dijadikan Allah dengan cara kebetulan saja, tetapi dengan maksud tertentu, dengan hukum-hukum dan ketentuan-ketentuan yang rapi dan teliti. Dengan hukum-hukum dan ketentuan-ketentuan itu manusia dapat mengambil manfaat daripadanya, mereka dapat terbang di jagat raya, naik ke planet lain, mereka dapat meramalkan keadaan cuaca. Mereka dapat berpergian dari suatu negeri ke negeri yang lain dalam waktu yang tidak lama, dan banyak lagi manfaat lain yang dapat mereka ambil dengan menggunakan ketentan-ketentuan dan hukum-hukum Allah itu. Semuanya itu menunjukkan kasih sayang Tuhan kepada manusia.