لِّيَجْعَلَ مَا يُلْقِى الشَّيْطٰنُ فِتْنَةً لِّلَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌ وَّالْقَاسِيَةِ قُلُوْبُهُمْۗ وَاِنَّ الظّٰلِمِيْنَ لَفِيْ شِقَاقٍ ۢ بَعِيْدٍۙ ٥٣
Allah mengizinkan setan menyisipkan kata-kata sesat ke dalam ayat-ayat-Nya ketika diwahyukan, karena;Dia ingin menjadikan kata-kata sesat yang ditimbulkan setan itu sebagai cobaan;yang bisa menyesatkan,;bagi orang-orang yang lemah iman;yaitu;bagi orang-orang yang dalam hatinya ada penyakit;kemunafikan;dan orang yang berhati keras;sehingga tertutup dari cahaya Allah.;Dan sungguh orang-orang yang zalim itu, karena meyakini kata-kata setan itu bagian dari wahyu Allah,;benar-benar dalam permusuhan;terhadap Allah dan Rasul-Nya;yang jauh;dari kebenaran.
Allah menjelaskan berbagai usaha setan-setan beserta pengikutpengikutnya untuk memperdayakan manusia dengan menambah pengertian yang salah dalam ayat-ayat Al-Qur'an dan dalam agama Islam. Perbuatan mereka itu menjadi cobaan bagi manusia, terutama bagi orang-orang yang beriman, orang-orang yang ingkar dan sesat hatinya serta orang-orang munafik. Godaan setan itu menambahkan sesat dan menimbulkan penyakit dalam hatinya, sehingga kekafiran dan kemunafikan mereka bertambah. Sedang orang-orang yang kuat imannya tidak akan tertipu oleh setan, setiap godaan setan yang datang kepadanya akan menambah kuat imannya. Sebaliknya orang-orang yang sesat hatinya dan ada penyakit di dalamnya akan jauh menyimpang dari jalan yang benar, karena itu sukar bagi mereka kembali ke jalan yang benar. Mereka tidak dapat lagi mengharapkan keridaan Allah dan tidak akan lepas dari siksaan Allah