اَلْمُلْكُ يَوْمَىِٕذِ ࣙالْحَقُّ لِلرَّحْمٰنِۗ وَكَانَ يَوْمًا عَلَى الْكٰفِرِيْنَ عَسِيْرًا ٢٦
Pada saat itu semua kekuasaan yang mutlak hanya berada di tangan Allah. Kerajaan yang hak pada hari itu adalah hanya milik Tuhan Yang Maha Pengasih. Kekuasaan itu kini berada dalam genggaman-Nya. Dialah yang menentukan nasib setiap manusia dengan seadil-adilnya, karena Dialah Yang Maha Rahman. Dan itulah hari yang sulit bagi orang-orang kafir. Tidak lagi bermanfaat atas mereka harta benda, anak-anak dan lainnya. Mereka akan menghadapi satu pengadilan yang sebenar-benarnya. Mereka tidak lagi didampingi oleh penolong, pelindung, sebagaimana ketika di dunia.
Dalam ayat ini dijelaskan bahwa kerajaan yang benar dan sejati pada hari Kiamat adalah milik Allah, sedangkan kerajaan-kerajaan yang pernah ada di dunia tidak ada yang abadi. Milik siapakah kerajaan pada hari ini?" Milik Allah Yang Maha Esa, Maha Mengalahkan. (al-Mu'min/40: 16) Sebagai pemilik kerajaan yang sejati, Allah Maha Pemurah, Maha Pengasih, dan Mahaadil ketika mengadili para hamba-Nya terutama yang beriman dan patuh melaksanakan perintah-Nya. Sebaliknya bagi orang kafir, hari akhirat merupakan hari yang sangat sulit, karena tuhan-tuhan yang menjadi sembahan mereka tidak dapat memberi syafaat atau pertolongan. Berbagai kesukaran yang mereka hadapi itu membuat mereka putus asa. Situasi yang dihadapi orang-orang kafir digambarkan dalam Al-Qur'an: Dan kalau setiap orang yang zalim itu (mempunyai) segala yang ada di bumi, tentu dia menebus dirinya dengan itu, dan mereka menyembunyikan penyesalannya ketika mereka telah menyaksikan azab itu. Kemudian diberi keputusan di antara mereka dengan adil, dan mereka tidak dizalimi. (Yunus/10: 54)