وَزَكَرِيَّآ اِذْ نَادٰى رَبَّهٗ رَبِّ لَا تَذَرْنِيْ فَرْدًا وَّاَنْتَ خَيْرُ الْوٰرِثِيْنَۚ ٨٩
Dan ingatlah kisah Zakaria, seorang rasul yang terus berusaha dan berdoa agar diberi keturunan, ketika dia berdoa kepada Tuhannya dengan khusyuk, “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri tanpa keturunan yang akan melanjutkan tugasku membimbing umat; dan aku yakin, sekiranya Engkau tidak memberikan keturunan kepadaku, Engkaulah ahli waris yang terbaik yang akan memelihara agama ini setelah aku wafat. ;
Pada ayat ini Allah mengarahkan perhatian Nabi Muhammad saw dan umatnya kepada kisah Nabi Zakaria. Karena ia tidak mempunyai anak, maka ia merasa kesepian dan tidak mempunyai seorang pun keturunan yang akan menggantikan dan melanjutkan perjuangannya bila ia telah meninggal dunia. Sebab itu ia berdoa kepada Allah agar Dia tidak membiarkannya hidup tanpa keturunan. Pada akhir ayat ini disebutkan ucapan Nabi Zakaria setelah ia mengucapkan doanya itu. Lalu ia berkata, "Dan Engkau adalah ahli waris yang paling baik?" Maksudnya ialah bahwa apabila Allah menghendaki tidak akan menganugerahkan keturunan kepadanya, maka ia pun rela dan tidak berkecil hati, karena ia yakin bahwa Allah akan tetap memelihara agamanya, dan tidak akan menyia-nyiakan agamanya dan Allah tentu akan memilih orang yang paling tepat sebagai pengganti Zakaria setelah wafatnya. Kisah ini telah dibahas lebih luas dalam Surah Ali 'Imran dan Surah Maryam.