Al-Quran Surah Al-Anbiya' Ayat 5: Arab, Latin, Terjemah dan Tafsir Bahasa Indonesia | erakini.id

Al-Anbiya' : Ayat 5

بَلْ قَالُوْٓا اَضْغَاثُ اَحْلَامٍ ۢ بَلِ افْتَرٰىهُ بَلْ هُوَ شَاعِرٌۚ فَلْيَأْتِنَا بِاٰيَةٍ كَمَآ اُرْسِلَ الْاَوَّلُوْنَ ۝٥

بَلْ قَالُوْٓا اَضْغَاثُ اَحْلَامٍ ۢ بَلِ افْتَرٰىهُ بَلْ هُوَ شَاعِرٌۚ فَلْيَأْتِنَا بِاٰيَةٍ كَمَآ اُرْسِلَ الْاَوَّلُوْنَ
bal qâlû adlghâtsu aḫlâmim baliftarâhu bal huwa syâ‘ir, falya'tinâ bi'âyating kamâ ursilal-awwalûn
Bahkan, mereka berkata, “(Al-Qur’an itu buah) mimpi-mimpi kosong. Malah, dia (Nabi Muhammad) merekayasanya. Lebih dari itu, dia seorang penyair. Maka, hendaklah dia mendatangkan kepada kami suatu tanda (mukjizat) sebagaimana rasul-rasul yang diutus terdahulu.”
بَلْ قَالُوْٓا اَضْغَاثُ اَحْلَامٍ ۢ بَلِ افْتَرٰىهُ بَلْ هُوَ شَاعِرٌۚ فَلْيَأْتِنَا بِاٰيَةٍ كَمَآ اُرْسِلَ الْاَوَّلُوْنَ Bahkan, mereka berkata, “(Al-Qur’an itu buah) mimpi-mimpi kosong. Malah, dia (Nabi Muhammad) merekayasanya. Lebih dari itu, dia seorang penyair. Maka, hendaklah dia mendatangkan kepada kami suatu tanda (mukjizat) sebagaimana rasul-rasul yang diutus terdahulu.” QS: Al-Anbiya':5 Disalin dari Quran Online Erakini | https://quran.erakini.id/

Bahkan, mereka orang-orang kafir itu, menolak kebenaran Al-Qur’an, dengan berkata, bahwa “Al-Qur’an itu buah mimpi-mimpi Muhammad yang kacau, atau hasil rekayasanya, atau bahkan dia bukan nabi dan rasul, melainkan hanya seorang penyair yang pandai menggubah puisi yang kacau. Jika dia ingin kita membenarkannya, cobalah dia datangkan kepada kita suatu tanda, bukti fisik yang meyakinkan, seperti halnya mukjizat rasul-rasul yang diutus terdahulu seperti unta betina Nabi Saleh atau mukjizat Nabi Musa dan Isa."

Dalam ayat ini Allah menjelaskan, bahwa kejahatan kaum musyrikin itu tidak hanya sekedar mengatakan bahwa Muhammad bukan Rasul dan Al-Qur'an itu adalah sihir, tetapi mereka juga mengatakan bahwa Al-Qur'an adalah merupakan mimpi-mimpi yang kacau. Bahkan yang lain berkata bahwa Al-Qur'an hanyalah sesuatu yang diada-adakan oleh Muhammad sendiri. Bahkan di antara mereka ada pula yang mengatakan, bahwa Muhammad adalah seorang penyair. Mereka juga menuntut Muhammad saw untuk mendatangkan mukjizat selain Al-Qur'an, seperti yang diperlihatkan oleh rasul-rasul yang terdahulu. Padahal Al-Qur'an itulah mukjizat terbesar Nabi Muhammad. Dengan demikian mereka tidak mengetahui bahwa Al-Qur'an adalah wahyu Allah kepada Muhammad saw. Dan mereka tidak mengakui bahwa Al-Qur'an adalah mukjizat yang dikaruniakan Allah kepadanya sebagai bukti kebenaran kenabian dan kerasulannya. Barangsiapa yang berhati jujur serta mempunyai pengetahuan tentang bahasa Arab dan sastranya yang tinggi, niscaya akan mengakui bahwa bahasa dan isi ayat-ayat Al-Qur'an sangat menakjubkan. Akan tetapi, kaum musyrikin telah memutarbalikkan kenyataan ini.