وَلَا يَحْزُ
Setelah dijelaskan bahwa wali-wali Allah akan memperoleh kebahagiaan di dunia dan di akhirat, lalu Allah berfirman: Dan janganlah engkau wahai Nabi Muhammad merasa sedih oleh perkataan mereka yang kafir kepada Allah, seperti engkau dikatakan pembohong, penyair dan lain-lain. Sungguh, kekuasaan itu seluruhnya milik Allah. Dia Maha Mendengar apapun yang mereka katakan, Maha Mengetahui apa pun yang mereka kerjakan.
Allah melarang kaum Muslimin merasa risau dan gundah lantaran perkataan orang-orang musyrikin yang memusuhi agama Allah dan mendustakan wahyu Allah, karena sesungguhnya kemenangan, kekuatan, dan perlindungan itu tidaklah mereka miliki, tetapi Allah lah yang berkuasa untuk memberikan kesemuanya kepada makhluk-Nya menurut kehendak-Nya. Kaum Muslimin dilarang takut menghadapi orang-orang musyrikin hanya karena jumlahnya yang besar (lihat tafsir Surah al-Anfal/8: 10). Di akhir ayat ini Allah menegaskan bahwa Dialah Yang Maha Mendengar terhadap perkataan orang-orang musyrik yang mendustakan Rasul dan mendustakan kebenaran wahyu. Yang Maha Mengetahui tindakan-tindakan mereka yang dilakukan terhadap Nabi dan pengikutnya, seperti tipu daya mereka untuk mengalahkan agama tauhid dan penganiayaan mereka terhadap Nabi dan pengikut-pengikutnya.