Al-Quran Surah Yunus Ayat 43: Arab, Latin, Terjemah dan Tafsir Bahasa Indonesia Lengkap dengan Petunjuk Tajwid | erakini.id

Yunus : Ayat 43

وَمِنْهُم مَّن يَنظُرُ إِلَيْكَ‌ۚ أَفَأَنتَ تَهْدِى ٱلْعُمْىَ وَلَوْ كَانُواْ لَا يُبْصِرُونَ ٤٣۝٤٣

وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّنْظُرُ اِلَيْكَۗ اَفَاَنْتَ تَهْدِى الْعُمْيَ وَلَوْ كَانُوْا لَا يُبْصِرُوْنَ
wa min-hum may yandhuru ilaîk, a fa anta tahdil-‘umya walau kânû lâ yubshirûn
Di antara mereka ada orang yang melihat kepada engkau. Apakah engkau dapat memberi petunjuk kepada orang yang buta, walaupun mereka tidak melihat?
وَمِنْهُمْ مَّنْ يَّنْظُرُ اِلَيْكَۗ اَفَاَنْتَ تَهْدِى الْعُمْيَ وَلَوْ كَانُوْا لَا يُبْصِرُوْنَ Di antara mereka ada orang yang melihat kepada engkau. Apakah engkau dapat memberi petunjuk kepada orang yang buta, walaupun mereka tidak melihat? QS: Yunus:43 Disalin dari Quran Online Erakini | https://quran.erakini.id/

Dan di antara mereka ada yang melihat kepada engkau wahai Nabi Muhammad, yakni menyaksikan tanda-tanda kenabianmu, tetapi mereka tidak mengakuinya. Maka apakah engkau dapat memberi petunjuk kepada orang-orang yang buta mata hatinya itu, sedangkan mereka tidak memperhatikan? Tentu tidak bisa.

Sesudah itu Allah menjelaskan bahwa di antara orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Allah ada pula kelompok orang yang benar-benar memperhatikan Nabi Muhammad saw pada saat membacakan Al-Qur'an. Akan tetapi, perhatian mereka itu hanya lahiriyah semata dan hanya melihat gerakan lidah Nabi pada saat mengucapkan lafaz dan susunannya, bukan merupakan perhatian yang murni yang dapat memahami dan memikirkan makna yang terkandung di dalam kata yang tersusun dalam kalimat itu. Itulah sebabnya maka cahaya iman dalam hati mereka tidak dapat memancar karena tertutup noda-noda kemusyrikan. Mereka tidak dapat melihat tanda-tanda kebenaran dan petunjuk yang terkandung dalam Al-Qur'an. Padahal pandangan batin inilah yang membedakan manusia dengan binatang. Seharusnya dengan perhatian itu manusia dapat memahami dan memikirkan apa yang dilihatnya, karena Allah menyamakan mereka itu dengan orang buta. Pada akhir ayat, Allah menegaskan bahwa Nabi Muhammad sebagai utusan tidaklah mampu membuat mereka itu melihat tanda-tanda kebenaran yang terdapat di dalam ayat-ayat Al-Qur'an. Karena mereka memang tidak akan mampu mengindera tanda-tanda kebenaran ayatnya apalagi mereka tidak mempunyai niat untuk mempergunakan indera batinnya untuk memahami kandungan isi ayat-ayat Al-Qur'an itu selama-lamanya.