وَأَ
Wahai Adam,;sungguh, ada;jaminan;untukmu di;surga;sana;bahwa;engkau tidak akan kelaparan;di dalamnya. Allah telah menyediakan bagimu di sana buah-buahan dan makanan lain.;Dan;kamu di surga itu juga;tidak akan telanjang;karena Allah telah menyiapkan pakaian untukmu.;Dan sungguh, di;surga;sana engkau tidak akan merasa dahaga;karena ada mata air yang selalu memancarkan air yang jernih di sana.;Dan;di sana;tidak;pula kamu;akan ditimpa panas matahari di dalamnya;karena rimbunnya dedaunan dari beragam pepohonan di sana.”
Setelah Iblis melihat bagaimana senangnya Adam dan istrinya di dalam surga menikmati berbagai macam anugerah Ilahi, timbul rasa iri dan dengki dalam hatinya dan dia ingin sekali agar nikmat dan karunia yang dilimpahkan Allah itu dengan segera tercabut dari keduanya. Dia melihat tak ada cara yang lebih tepat dan ampuh untuk mewujudkan keinginan itu selain menggoda keduanya, supaya memakan buah khuldi yang terlarang memakannya. Dengan demikian tentulah Allah akan murka kepada Adam dan mengusirnya dari surga karena telah melanggar perintah-Nya. Lalu Iblis mendatangi Adam berpura-pura sebagai sahabat yang setia yang selalu mementingkan kebaikan dan kebahagiaannya, dan berceritalah dia bahwa pohon khuldi itu adalah pohon yang istimewa, buahnya amat lezat sekali rasanya, tak ada buah-buahan di dalam surga yang lebih lezat dari khuldi itu. Barang siapa memakannya pastilah dia akan kekal hidup selama-lamanya dan kekal pula tinggal di dalam surga. Jika Adam ingin tetap selama-lamanya di dalam surga ini maka ia harus makan buah itu, niscaya ia akan kekal hidup selama-lamanya dalam surga yang tidak akan runtuh selama-lamanya.