فَلَا تَعْجَلْ عَلَيْهِمْۖ إِ
Wahai Nabi, apa yang terjadi merupakan ketetapan Allah,;maka janganlah engkau;gelisah dengan sikap mereka sehingga engkau;tergesa-gesa;meminta jatuhnya azab;terhadap mereka, karena;sesungguhnya Kami membiarkan mereka dalam keadaan ini sampai waktu tertentu. Kami lakukan hal itu agar;Kami;terus;menghitung;dosa-dosa dan penyimpangan mereka;dengan hitungan teliti;sampai datangnya hari siksaan diakhirat;untuk mereka.
Pada ayat ini Allah melarang Nabi Muhammad merasa sedih dan marah kepada orang kafir dan meminta supaya azab kepada mereka disegerakan karena saat untuk menimpakan azab itu sudah dekat, hanya tinggal menghitung-hitung harinya saja. Di dunia mereka akan menerima balasan dengan kekalahan mereka dalam Perang Badar dan di akhirat walaupun dalam pikiran kita masih jauh tetapi bagi Allah hari itu adalah dekat. Karena satu hari di akhirat dalam perhitungan Allah bukanlah 24 jam seperti perhitungan kita, mungkin seribu tahun atau mungkin lebih, sebagai tersebut dalam firman-Nya: Dan mereka meminta kepadamu (Muhammad) agar azab itu disegerakan, padahal Allah tidak akan menyalahi janji-Nya. Dan sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.(al-hajj/22: 47)