fa kulî wasyrabî wa qarrî ‘ainâ, fa immâ tarayinna minal-basyari aḫadan fa qûlî innî nadzartu lir-raḫmâni shauman fa lan ukallimal-yauma insiyyâ
Makan, minum, dan bersukacitalah engkau. Jika engkau melihat seseorang, katakanlah, ‘Sesungguhnya aku telah bernazar puasa (bicara) untuk Tuhan Yang Maha Pengasih. Oleh karena itu, aku tidak akan berbicara dengan siapa pun pada hari ini.’”
فَكُلِيْ وَاشْرَبِيْ وَقَرِّيْ عَيْنًاۚ فَاِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ اَحَدًاۙ فَقُوْلِيْٓ اِنِّيْ نَذَرْتُ لِلرَّحْمٰنِ صَوْمًا فَلَنْ اُكَلِّمَ الْيَوْمَ اِنْسِيًّاۚ
Makan, minum, dan bersukacitalah engkau. Jika engkau melihat seseorang, katakanlah, ‘Sesungguhnya aku telah bernazar puasa (bicara) untuk Tuhan Yang Maha Pengasih. Oleh karena itu, aku tidak akan berbicara dengan siapa pun pada hari ini.’”
QS: Maryam:26
Disalin dari Quran Online Erakini | https://quran.erakini.id/
Maka makan-lah buah kurma yang berjatuhan itu dan;minum-lah air dari anak sungai tersebut. Nikmatilah;dan bersenanghatilah engkau;dengan kelahiran putramu.;Jika engkau melihat seseorang;dengan kondisimu sekarang,;maka katakanlah;kepadanya dengan isyarat, “Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa, yakni menahan diri untuk tidak berbicara,;untuk Tuhan Yang Maha Pengasih, maka aku tidak akan berbicara dengan siapa pun pada hari ini.”
Maka Jibril menyuruh Maryam supaya makan, minum dan ber-senang hati karena mendapat rezeki itu dan menghilangkan kesedihan hatinya karena Allah berkuasa untuk membersihkannya dari segala tuduhan yang tidak pantas, sehingga Maryam tetap dianggap sebagai wanita yang suci tidak pernah ternoda. Jika kamu melihat seorang manusia yang bertanya tentang persoalannya dan persoalan anaknya, maka isyaratkanlah kepadanya, "Sesungguhnya aku telah bernazar atas diriku untuk berpuasa semata-mata untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, dan aku tidak akan berbicara langsung dengan seorang manusia pun pada hari ini, karena ucapanku itu mungkin ditolak dan tidak dipercayai.