قَالَ كَذ
Menjawab keheranan Maryam, dia, yaitu Jibril, berkata, “Demikianlah. Benarlah semua yang kaukatakan. Namun, Tuhanmu berfirman, ‘Hal itu, yakni kelahiran anak tanpa hubungan suami istri, adalah hal mudah bagi-Ku. Ini adalah anugerah bagimu dan sekaligus agar Kami dapat menjadikannya sebagai suatu tanda yang nyata tentang kebesaran dan kekuasaan-Ku bagi manusia, dan sebagai rahmat dari Kami untuk orang yang mau menjadikan peristiwa ini sebagai petunjuk. Apa saja yang terjadi, dan demikian juga hal ini, yaitu kelahiran anak tanpa melalui hubungan seksual, adalah suatu urusan yang sudah diputuskan. Karena itu, terimalah ketentuan ini dengan ikhlas.”
Jibril menjawab pertanyaan Maryam dengan mengatakan bahwa Maryam akan mendapat seorang anak laki-laki walaupun tidak bersuami ataupun tidak mengadakan hubungan dengan laki-laki; karena yang demikian itu adalah kehendak Allah Yang Mahakuasa dan yang demikian itu mudah bagi-Nya. Allah menjadikan seorang putra dari Maryam itu agar menjadi bukti bagi manusia atas kekuasaan-Nya. Pemberian putra kepada Maryam sebagai rahmat dari Allah karena kelak anak laki-laki itu akan menjadi seorang Nabi yang menyeru kepada jalan kebahagiaan dunia dan akhirat. Dan itu adalah keputusan Allah yang tidak dapat dirubah lagi."