قَالُو
Mereka, yakni kaum Samud berkata, "Wahai Saleh! Sungguh, engkau sebelum mengaku menjadi Nabi ini sebagai panutan yang berada di tengah-tengah kami merupakan orang yang diharapkan menjadi pemimpin yang kami cintai dan kami taati. Namun mengapa engkau sekarang melarang kami menyembah apa yang disembah oleh nenek moyang kami, bahkan engkau menyuruh kami hanya menyembah kepada Allah? Sungguh, kami benar-benar dalam keraguan yang menggelisahkan jika kami meninggalkan berhala yang selama ini telah kami sembah, lalu tiba-tiba kami taat terhadap apa yang engkau serukan kepada kami, yaitu menyembah Allah."
Seruan Nabi Saleh yang demikian baiknya dan disertai dengan alasan-alasan yang dapat diterima serta dikuatkan dengan janji, bahwa mereka akan mendapat ampunan dari Allah Yang Maha Pemurah, ditolak mentah-mentah oleh kaumnya. Mereka menjawab: "Hai Saleh, engkau adalah tumpuan harapan kami, karena engkau adalah orang yang terpandang, orang yang arif bijaksana, keturunan orang-orang mulia di antara kami dan kami percaya bahwa engkau akan dapat memimpin kami ke jalan yang benar. Tetapi semua harapan kami itu telah engkau kecewakan dengan seruanmu. Kami merasa heran, mengapa kamu melarang kami menyembah tuhan-tuhan kami yang telah menjadi sembahan kami dan nenek moyang kami sejak dahulu kala?