Al-Quran Surah Ar-Rum Ayat 36: Arab, Latin, Terjemah dan Tafsir Bahasa Indonesia Lengkap dengan Petunjuk Tajwid | erakini.id

Ar-Rum : Ayat 36

وَإِذَآ أَذَقْنَا ٱلنَّاسَ رَحْمَةً فَرِحُواْ بِهَا‌ۖ وَإِن تُصِبْهُمْ سَيِّئَةُۢ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ إِذَا هُمْ يَقْنَطُونَ ٣٦۝٣٦

وَاِذَآ اَذَقْنَا النَّاسَ رَحْمَةً فَرِحُوْا بِهَاۗ وَاِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ ۢ بِمَا قَدَّمَتْ اَيْدِيْهِمْ اِذَا هُمْ يَقْنَطُوْنَ
wa idzâ adzaqnan-nâsa raḫmatan fariḫû bihâ, wa in tushib-hum sayyi'atum bimâ qaddamat aidîhim idzâ hum yaqnathûn
Apabila Kami mencicipkan suatu rahmat kepada manusia, mereka gembira karenanya. (Sebaliknya,) apabila mereka ditimpa suatu musibah (bahaya) karena kesalahan mereka sendiri, seketika itu mereka berputus asa.
وَاِذَآ اَذَقْنَا النَّاسَ رَحْمَةً فَرِحُوْا بِهَاۗ وَاِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ ۢ بِمَا قَدَّمَتْ اَيْدِيْهِمْ اِذَا هُمْ يَقْنَطُوْنَ Apabila Kami mencicipkan suatu rahmat kepada manusia, mereka gembira karenanya. (Sebaliknya,) apabila mereka ditimpa suatu musibah (bahaya) karena kesalahan mereka sendiri, seketika itu mereka berputus asa. QS: Ar-Rum:36 Disalin dari Quran Online Erakini | https://quran.erakini.id/

Dan di antara sifat buruk orang-orang musyrik itu adalah bahwa apabila Kami berikan sesuatu rahmat kepada manusia, yakni kaum musyrik, misalnya terbebas dari bencana atau musibah, niscaya mereka gembira dengan rahmat itu, bahkan dengan congkak mereka menganggapnya sebagai hasil usaha mereka sendiri. Akan tetapi, apabila suatu saat mereka ditimpa sesuatu musibah karena kesalahan atau kemaksiatan mereka sendiri, seketika itu mereka berputus asa dari rahmat Allah

Selanjutnya Allah mempertanyakan apakah orang-orang musyrik itu memiliki sulthan (hujjah atau landasan) yang bersumber dari Allah yang dapat membenarkan perbuatan syirik mereka. Suatu akidah yang benar harus memiliki landasan yang benar. Sulthan secara harfiah berarti "kekuatan nyata yang tidak dapat dibantah". Maksudnya adalah sebuah kitab suci dan seorang rasul dari Allah. Suatu kepercayaan hanya dapat disebut agama bila memiliki unsur-unsur itu di samping Tuhan. Kepercayaan syirik orang kafir Quraisy itu tidak didasarkan atas wahyu dan tidak diajarkan oleh seorang nabi dari Allah. Berarti kepercayaan itu salah. Dengan demikian, ungkapan dalam bentuk pertanyaan ayat itu sekali lagi maksudnya adalah pengingkaran atau penolakan. Diungkapkan demikian supaya tajam masuknya ke dalam hati manusia. Akidah syirik itu sesat karena tidak ada dasarnya, tidak pernah diajarkan Allah, tidak pernah disampaikan rasul-Nya, dan tidak terdapat di dalam kitab suci-Nya. Oleh karena itu, akidah syirik itu akan diperiksa Allah secara ketat dan penganutnya tidak akan lolos dari hukuman-Nya, sebagaimana dinyatakan ayat berikut: Dan barang siapa menyembah tuhan yang lain selain Allah, padahal tidak ada suatu bukti pun baginya tentang itu, maka perhitungannya hanya pada Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang kafir itu tidak akan beruntung. (al-Mu'minun/23: 117)