Al-Quran Surah An-Nahl Ayat 18: Arab, Latin, Terjemah dan Tafsir Bahasa Indonesia Lengkap dengan Petunjuk Tajwid | erakini.id

An-Nahl : Ayat 18

وَإِن تَعُدُّواْ نِعْمَةَ ٱللَّهِ لَا تُحْصُوهَآ‌ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ ١٨۝١٨

وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَاۗ اِنَّ اللّٰهَ لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ
wa in ta‘uddû ni‘matallâhi lâ tuḫshûhâ, innallâha laghafûrur raḫîm
Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
وَاِنْ تَعُدُّوْا نِعْمَةَ اللّٰهِ لَا تُحْصُوْهَاۗ اِنَّ اللّٰهَ لَغَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS: An-Nahl:18 Disalin dari Quran Online Erakini | https://quran.erakini.id/

Begitu banyak nikmat dan karunia yang Allah anugerahkan kepada kalian, baik di langit, darat, air, maupun dalam diri manusia; semua demi kemaslahatan dan kebaikan manusia. Dan jika kamu, wahai manusia, berkumpul dan bersama-sama memakai alat-alat tercanggih sekalipun untuk menghitung nikmat Allah kepada kalian, niscaya kamu sampai kapan pun tidak akan mampu menghitung jumlah-nya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun atas kesalahan-kesalahanmu, Maha Penyayang kepadamu sehingga Dia tidak memutus nikmat-Nya kepadamu meski kamu mendurhakai dan mengingkari-Nya.

Allah lalu menegaskan bahwa apabila manusia mau menghitung nikmat-Nya, tentu mereka tak akan dapat menentukan jumlahnya karena pikiran manusia itu sangat terbatas, sedangkan nikmat Allah begitu luas. Oleh sebab itu, kewajiban manusia hanyalah mensyukuri nikmat-nikmat itu dan memanfaatkannya untuk memenuhi keperluan hidupnya dan berkhidmat kepada masyarakat sesuai dengan tuntunan dan keridaan Allah. Di akhir ayat ditegaskan bahwa sesungguhnya Allah itu Maha Pengampun dan Maha Penyayang. Pengampunan disebut dalam ayat ini karena kebanyakan manusia mensyukuri sebagian kecil dari nikmat yang mereka terima, sedangkan nikmat-nikmat yang sangat luas mereka lupakan begitu saja. Penyebutan kata-kata Maha Penyayang menunjukkan bahwa Allah tidak akan memberikan hukuman kepada mereka dengan segera karena keingkaran mereka terhadap nikmat Allah yang Mahaluas itu.