Al-Quran Surah Al-Qalam Ayat 45: Arab, Latin, Terjemah dan Tafsir Bahasa Indonesia Lengkap dengan Petunjuk Tajwid | erakini.id

Al-Qalam : Ayat 45

وَأُمْلِى لَهُمْ‌ۚ إِنَّ كَيْدِى مَتِينٌ ٤٥۝٤٥

وَاُمْلِيْ لَهُمْۗ اِنَّ كَيْدِيْ مَتِيْنٌ
wa umlî lahum, inna kaidî matîn
Aku memberi tenggang waktu kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku sangat teguh.
وَاُمْلِيْ لَهُمْۗ اِنَّ كَيْدِيْ مَتِيْنٌ Aku memberi tenggang waktu kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku sangat teguh. QS: Al-Qalam:45 Disalin dari Quran Online Erakini | https://quran.erakini.id/

dan Aku sendiri yang memutuskan untuk memberi tenggang waktu kepada mereka, dan Aku pula yang menetapkan jatuhnya siksa atas mereka. Sungguh, rencana-Ku sangat teguh.

Allah menyatakan bahwa Dia memberi tempo kepada orang-orang kafir itu sampai pada waktu yang ditentukan dengan membiarkan mereka bertambah-tambah kekafiran dan kezalimannya. Allah juga menyatakan bahwa rencana-Nya tidak dapat digagalkan oleh siapa pun, dan pasti terlaksana, tidak seorang pun yang dapat menghalang-halangi-Nya. Sebenarnya jika orang-orang kafir mau menyadari tentu mereka akan sampai kepada suatu pendirian dan pandangan bahwa yang mereka gunakan untuk menghalang-halangi Rasulullah saw dan orang-orang beriman menegakkan agama Allah, adalah nikmat-nikmat yang dianugerahkan Allah kepada mereka, seperti kekayaan, pangkat, jabatan, dan sebagainya. Seharusnya nikmat-nikmat itu mereka gunakan untuk mencari keridaan-Nya. Sangat besar dosa mereka karena mengingkari dan menyalahgunakan nikmat Allah itu. Mengenai azab yang ditimpakan kepada orang-orang kafir ini diterangkan dalam hadis Rasulullah saw yang diriwayatkan al-Bukhari dan Muslim: Sesungguhnya Allah Ta'ala akan menangguhkan azab bagi orang-orang yang zalim, hingga apabila Dia mengazabnya, tidak ada yang luput dari azab itu. Kemudian Nabi saw membaca (Surah Hud/11: 102): "Dan begitulah siksa Tuhanmu apabila Dia menyiksa (penduduk) negeri-negeri yang berbuat zalim. Sungguh, siksa-Nya sangat pedih, sangat berat." (Riwayat al-Bukhari, Muslim, Abu Ya'la, al-Baihaqi dan an-Nasa'i dari Abu Musa al-Asy'ari)