Al-Quran Surah Al-Mursalat Ayat 36: Arab, Latin, Terjemah dan Tafsir Bahasa Indonesia Lengkap dengan Petunjuk Tajwid | erakini.id

Al-Mursalat : Ayat 36

وَلَا يُؤْذَنُ لَهُمْ فَيَعْتَذِرُونَ ٣٦۝٣٦

وَلَا يُؤْذَنُ لَهُمْ فَيَعْتَذِرُوْنَ
wa lâ yu'dzanu lahum fa ya‘tadzirûn
Mereka tidak diizinkan (berbicara) sehingga (dapat) meminta maaf.
وَلَا يُؤْذَنُ لَهُمْ فَيَعْتَذِرُوْنَ Mereka tidak diizinkan (berbicara) sehingga (dapat) meminta maaf. QS: Al-Mursalat:36 Disalin dari Quran Online Erakini | https://quran.erakini.id/

35-37. Bagi yang mendustakan azab Allah tersebut, maka ayat ini menguraikan tentang kepastian datangnya azab tersebut. Inilah hari yaitu hari Kiamat, saat mereka tidak dapat berbicara pada waktu dan tempat-tempat tertentu, dan tidak diizinkan kepada mereka mengemukakan alasan agar mereka dimaafkan. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.35-37. Bagi yang mendustakan azab Allah tersebut, maka ayat ini menguraikan tentang kepastian datangnya azab tersebut. Inilah hari yaitu hari Kiamat, saat mereka tidak dapat berbicara pada waktu dan tempat-tempat tertentu, dan tidak diizinkan kepada mereka mengemukakan alasan agar mereka dimaafkan. Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan kebenaran.

Allah selanjutnya menerangkan bahwa mereka tidak diizinkan untuk minta uzur, sebab hari itu bukanlah hari pembelaan diri, tetapi hari untuk menerima keputusan. Mereka dapat mengeluh dan menyesali nasib, namun untuk mengajukan sanggahan tidak mungkin lagi karena keputusan Allah tidak dapat diganggu gugat. Dalam Surah al-An'am/6: 23, orang musyrik di hari itu menyatakan bahwa mereka tidak mau musyrik lagi. Pada Surah an-Nisa'/4: 42 disebutkan bahwa mereka tidak bisa menyembunyikan pembicaraannya, dan dalam ayat az-Zumar/39: 31 disebutkan mereka orang-orang kafir berdebat di muka Allah, saling menuduh, dan saling menyalahkan.