Al-Quran Surah Al-Mu'minun Ayat 60: Arab, Latin, Terjemah dan Tafsir Bahasa Indonesia Lengkap dengan Petunjuk Tajwid | erakini.id

Al-Mu'minun : Ayat 60

وَٱلَّذِينَ يُؤْتُونَ مَآ ءَاتَواْ وَّقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَىٰ رَبِّهِمْ رَٲجِعُونَ ٦٠۝٦٠

وَالَّذِيْنَ يُؤْتُوْنَ مَآ اٰتَوْا وَّقُلُوْبُهُمْ وَجِلَةٌ اَنَّهُمْ اِلٰى رَبِّهِمْ رٰجِعُوْنَۙ
walladzîna yu'tûna mâ âtaw wa qulûbuhum wajilatun annahum ilâ rabbihim râji‘ûn
dan orang-orang yang melakukan (kebaikan) yang telah mereka kerjakan dengan hati penuh rasa takut (karena mereka tahu) bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhannya.
وَالَّذِيْنَ يُؤْتُوْنَ مَآ اٰتَوْا وَّقُلُوْبُهُمْ وَجِلَةٌ اَنَّهُمْ اِلٰى رَبِّهِمْ رٰجِعُوْنَۙ dan orang-orang yang melakukan (kebaikan) yang telah mereka kerjakan dengan hati penuh rasa takut (karena mereka tahu) bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhannya. QS: Al-Mu'minun:60 Disalin dari Quran Online Erakini | https://quran.erakini.id/

Setelah menjelaskan sifat-sifat orang yang lengah dan larut dalam durhaka, Allah lalu menguraikan sifat orang-orang yang menjaga hati untuk taat kepada Allah.;Sungguh, orang-orang yang karena takut;akan azab;Tuhannya, mereka sangat berhati-hati;agar tidak melanggar perintah-Nya,;dan mereka yang beriman dengan tanda-tanda;kekuasaan;Tuhannya,;baik yang tersurat dalam Al-Qur’an maupun yang terhampar di alam semesta,;dan mereka yang tidak mempersekutukan Tuhannya;dengan apa pun dan kapan pun, baik syirik kecil seperti ria maupun syirik besar,;dan mereka yang memberikan apa yang mereka berikan;seperti sedekah, zakat, dan lainnya,;dengan hati penuh rasa takut;jika pemberian itu tidak diterima oleh Allah karena mereka tahu;bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhannya;untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka;;mereka itu, yaitu orang-orang dengan sifat-sifatnya demikian,;bersegera dalam kebaikan-kebaikan;dan bersemangat dalam menjalankan ibadah,;dan merekalah orang-orang yang lebih dahulu memperolehnya, yaitu surga, sebagai ganjaran atas amal kebaikannya.

Sifat yang keempat ialah takut kepada Allah, karena mereka yakin akan kembali kepada-Nya pada hari berhisab di mana akan diperhitungkan segala amal perbuatan manusia. Meskipun mereka telah mengerjakan segala perintah Tuhan dan menjauhi segala larangan-Nya dan menafkahkan hartanya di jalan Allah, namun mereka merasa takut kalau-kalau amal baik mereka tidak diterima, karena mungkin ada di dalamnya unsur-unsur riya` atau lainnya yang menyebabkan ditolaknya amal itu. Oleh sebab itu mereka selalu terdorong untuk selanjutnya berbuat baik karena kalau amal yang sebelumnya tidak diterima, mungkin amal yang sesudah itu menjadi amal yang makbul yang diberi ganjaran yang berlipat ganda. Dalam hadis yang diriwayatkan Ibnu Abi hatim dari 'Aisyah pernah bertanya kepada Nabi: Siti Aisyah pernah bertanya kepada Rasulullah mengenai ayat ini (alladzina yu`tuna ma ataw waqulubuhum wajilah), apakah yang dimaksud dengan ayat ini ialah orang berzina dan meminum khamar atau mencuri, dan karena itu ia takut kepada Tuhan dan siksa-Nya? Pertanyaan ini dijawab oleh Rasulullah, "Bukan demikian maksudnya, hai puteri Abu Bakar as-shiddiq. Yang dimaksud dalam ayat ini ialah orang-orang yang mengerjakan salat, berpuasa dan menafkahkan hartanya, namun dia merasa takut kalau-kalau amalnya itu termasuk amal yang tidak diterima (mardud). (Riwayat Ahmad dan at-Tirmidzi)