يَحْسَبُ أَ
Dia senang dan sibuk mengumpulkan harta karena mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkan hidupnya di dunia. Dia terbuai oleh hartanya dan lupa bahwa harta sebanyak apa pun tidak akan dapat digunakan untuk menolak datangnya sesuatu yang tidak diinginkannya, yaitu kematian.
Kemudian Allah menyatakan kesalahan anggapan pengumpat dan pencerca bahwa harta yang dimilikinya itu menjaminnya akan tetap hidup di dunia selamanya. Oleh karena itu, tindakannya sama dengan tindakan orang yang akan hidup selama-lamanya dan bila ia mati tidak akan hidup kembali untuk menerima balasan atas kejahatannya selama hidup di dunia.